Selasa, 14 Mei 2013

2. PEMBUKAAN LAHAN ( Land Clearing )



.      PEMBUKAAN LAHAN ( Land Clearing )


Pembukaan lahan adalah kegiatan yang dilakukan dari perencanaan tata ruang dan tata letak lahan sampai dengan pembukaan lahan secara fisik. Meliputi pengukuran areal, pembangunan infrastruktur dan pembersihan lahan sampai lahan siap ditanami kelapa sawit. Tujuannya adalah agar bibit yang ditanam mendapatkan ruang dan tempat tumbuh yang baik sehingga dapat tumbuh normal terhindar dari persaingan dengan gulma maupun gangguan lainnya.
Adapun sistem pembukaan lahan yang digunakan yaitu :
1.    Sistem Mekanis
Yaitu membuka hutan atau semak belukar dengan menggunakan alat berat seperti Bulldozer dan Exavator.
Beberapa kegitan dasar dalam pembukaan lahan dengan cara mekanis yaitu :
A.    Tumbang
Yaitu kegiatan menebang atau merobohkan semua pohon yang kecil atau besar dengan menggunakan alat berat ( Bulldozer & Exavator ) hingga pohon benar-benar merapat ke permukaan tanah.
B.  Merumpuk dan pembersihan jalur tanam
Semua kayu-kayu yang sudah ditumbang langsung di gusur dan dikumpulkan pada tempat yang sudah di tentukan atau disebut dengan jalur rumpukan. Jalur rumpukan harus berada pada jalur gawangan mati, lebar rumpukan kayu maksimal 4 m dan tinggi rumpukan 2 m. Arah rumpukan membujur dari utara ke selatan. Rumpukan pertama dimulai dari sebelah barat antara 2 baris tanaman atau pada jarak 16 m dari tepi jalan main road, jarak antar rumpukan yaitu 32 m dan panjang rumpukan adalah 300 m pada setiap jarak 50 m rumpukan harus dipotong sehingga ada jalan untuk orang melintas diantara jalur tanaman. Kemudian dilakukan servis rumpukan yaitu pembersihan kembali jalur tanam agar benar-benar bersih dan rapi apabila ada rumpukan yang kurang lurus maka akan dilakukan pancang rumpukan agar jalur rumpukan benar-benar lurus.

C.  Pembuatan jalan
-       Jalan Utama (Main Road)
Jalan utama yaitu jalan yang dipergunakan untuk transportasi buah ke pabrik, jalan utama memiliki interval 300 m dan sejajar dengan baris tanaman. Lebar jalan utama yaitu 9 m, permukaan jalan utama harus diperkeras secara penuh, Jalan dibangun dari arah utara ke selatan.
-       Jalan Koleksi (Collection Road)
Jalan koleksi yaitu jalan yang dibangun tegak lurus terhadap jalan utama dengan inerval jarak 1.000 m. Jalan koleksi adalah jalan yang membatasi dan membagi blok dan digunakan untuk Tempat Pengumpulan Hasil (TPH). Hasil panen akan dikumpulkan di TPH dan akan langsung diangkut ke pabrik.
D.  Jembatan
Jembatan dibangun dari kayu-kayu yang ditebang pada saat pembukaan lahan. Lokasi yang akan di bangun jembatan yaitu pada sungai yang terdapat pada jalan utama atau jalan koleksi, lebar jembatan disesuaikan dengan keadaan parit atau sungai. Pondasi jembatan harus benar-benar kuat dan penyusunan bantalan jembatan harus benar-benar teratur dan rapi sehingga jembatan bisa kuat dan bertahan lama.
E.   Pancang Titik Tanam
Pancang titik tanam yaitu penentuan titik tanam kelapa sawit agar sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan perusahaan. Titik pancang pertama di ambil 2 m dari jalan dan diberi tanda atau biasa disebut pancang kepala. Setelah itu dilakukan pemancangan titik tanam dengan jarak 2,27 m x 9,2 m dengan arah mata lima atau 2 segitiga sama sisi. Didalam 1 ha harus dapat memancang titik tanam sebanyak 136.
F.   Tanam Kacangan (LCC)
Tanam LLC yaitu menanam tanaman penutup tanah fungsi dari LCC yaitu melindungi permukaan tanah dari erosi, meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan memperbaiki sifat-sifat fisik dan kimia tanah, menjaga kesuburan tanah dan mengurangi pertumbuhan gulma.
Sebelum melakukan penanaman dilakukan persiapan benih atau komposisi kacangan. Perbandingan campuran biji kacangan yang digunakan adalah CM : PJ : RP = 5 : 3 : 8.
Sebelum ditanam kacangan direndam terlebih dahulu didalam larutan rhizobium, 10 gr rhizobium di campur 2,5 ltr air masukkan 10 kg campuran kacangan, aduk hingga semua kacangan benar-benar basah kemudian angkat dan keringkan namun jangan langsung terkena sinar matahari langsung. Setelah pencampuran selesai kacangan siap ditanam dilapangan. Siapkan terlebih dahulu jalur untuk penanaman, didalam setiap gawangan kelapa sawit ditanam 2 jalur kacangan. Pupuk yg digunakan untuk pemupukan kacangan yaitu NPK dan RP.
G.  Tanam
Tanam kelapa sawit merupakan kegiatan mulai menanam bibit kelapa sawit kelahan yang sudah siap untuk ditanami.
Ada beberapa tahap tanam kelapa sawit yaitu :
-       Melubang
Lubang tanam kelapa sawit harus disiapkan sebelum tanam untuk mengurangi keasaman tanah, lubang tanam dibuat pas pada titik pancang yang sudah dilakukan, kemudian lubang dibuat dengan lebar 60 cm dan kedalaman 40 cm, tanah galian harus dipisah antara top soil dan sob soil sehingga pada saat nanti bibit ditanam harus di tutup lebih dulu dengan tanah top soil.
-          Pupuk lubang tanam
       Sebelum dilakukan penanaman lubang harus di pupuk dahulu dengan pupuk Rock Phospate dan dosis yang digunakan yaitu 350 gr tiap lubang.
-          Pengambilan dan ecer bbit
Pengambilan bibit dilakukan di pembibitan utama ( Main Nursery ), pertama kita harus memutar akar bibit agar tidak masuk kedalam tanah dan memudahkan saat pengangkutan setelah bibit siap kemudian di lakukan pengangkutan dengan menggunakan truck atau john deere, pengangkutan harus dilakukan dengan hati-hati pada saat penaikan bibit kedalam unit tidak boleh di lempar atau dibanting karna akan mengakibatkan pangkal atau leher bibit patah. Setelah selesai dimuat bibit langsung diangkut kelapangan untuk dilakukan pengeceran. Pengeceran adalah kegiatan penurunan bibit kelapa sawit dan diletakan di setiap blok-blok yang sudah siap untuk penanaman kelapa sawit. Peletakan bibit harus hati-hati, kemudian bibit di ecer ke setiap lubang tanam yang sudah siap dengan cara di pikul satu persatu.
-          Penanaman
Setelah bibit sudah sampai di titik tanam maka harus segera ditanam, pertama buka bungkusan polybag yang terdapat pada bakal akar bibit, kemudian masukan bibit secara perlahan dan pastikan bibit tegak lurus baru kemudian ditimbun dengan tanah top soil, pastikan bibit yang ditanam tidak miring dan harus benar-benar kuat dan tidak roboh apabila tertiup angin. Sedangkan polybag yang sudah di ambil kita ikatkan pada pangkal atau leher kelapa sawit sebagai tanda bahwa polybag yang ada pada bibit kelapa sawit sudah di lepas juga sekaligus sebagai pelindung dari gangguan hama tikus.
-            Konsolidasi
Yaitu kegiatan memperbaiki tanaman yang baru ditananam, seperti tanaman yang doyong dan ditanam kurang dalam maka harus di cabut dan di tanam kembali dengan benar agar pada saat melakukan sensus tanam tidak terdapat tanaman yang mati atau rusak. Konsulidasi dilakukan dengan cara berjalan sepanjang gawangan antara 2 jalur tanaman agar tidak ada tanaman yang terlewatkan.




Latar Belakang Karet ( Havea braziliensis )



Karet merupakan tanaman perkebunan yang mempunyai prospek yang cukup tinggi. Pada tahun 2005 karet alam di Indonesia menjadi komoditi perkebunan terluas kedua di dunia setelah Thailand  (Suryana, 2007).
            Karet merupakan salah satu hasil pertanian yang banyak menunjang perekonomian negara. Hasil devisa yang diperoleh dari karet cukup besar, sehingga banyak petani yang berlomba-lomba membuka tanahnya untuk dijadikan perkebunan karet. Sekalipun banyak petani karet di Indonesia yang tidak atau kurang mengerti tentang budidaya tanaman karet dengan baik, maka diperlukanlah teknik yang benar dalam membudidayakan tanaman karet  (Heru, 2005).
            Teknik budidaya karet yang  mudah dan menguntungkan dalam pengerjaanya. Karet menjadi mata pencarian utama bagi sebagian besar petani di Sumatera dan Kalimantan yang tanahnya relatif kurang subur, sehingga perkebunan karet membuka peluang kerja.  Sekarang ini banyak perusahaan karet yang melakukan peremajaan dan memperluas lahan baru, sehingga permintaan  terhadap bibit karet meningkat, sehingga hal ini merupakan peluang bagi para petani yang mengusahakan pembibitan tanaman karet (Anonim, 2010).
                                                           
Pembibitan yang ingin dilakukan oleh penulis adalah Pembibitan Karet Payung Satu, karena prospek pasar yang tinggi terhadap permintaan karet payung satu, yang banyak dicari oleh perusahaan dan petani karet, maka penulis mengusahakan Pembibitan Karet Payung Satu.

Latar Belakang ( Kelapa Sawit )



Tingginya peranan kelapa sawit dalam perekonomian indonesia telah mendorong pemerintah dan pihak swasta berlomba-lomba untuk berperan pengembangan kelapa sawit. Hal ini ditunjukan dengan perkembangan luas areal perkebunan kelapa sawit di indonesia. (Data departemen pertanian, 2008).
            Menunjukan terjadi peningkatan luas areal penanaman kelapa sawit selama 28 tahaun, yaitu 290.000 Ha pada tahun 1960 menjadi 6.611.000 Ha pada tahun 2008. (Setyaemididjaja, 2006)
            Kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan yang sangat menjanjikan karena beberapa tahun yang akan datang selain digunakan untuk minyak goreng, mentega,sabun dan kosmetika minyak sawit juga dapat dijadikan sebagai subtitusi bahan bakar minyak. faktor yang menjadi bahan perhatian khusus dalam pengolahan kebun klapa sawit adala faktor transportasi. Menjelaskan bahwa keterlambatan pengangkutan TBS (Tandan Buah Segar) ke TPH (Tempat Pengumpulan Hasil) akan mengakibatkan terjadinya restan dan mempengaruhi proses pengolahan, kapasitas olah, dan mutu produk akir. Faktor trasportasi mengikuti jarak pengangkutan TBS ke TPH, kondisi jalan, kondisi topografi lahan, serta jumlah dan kondisi alat angkut. Kehadiran gulma di perkebunan kelapa sawit dapat menurunkan produksi akibat bersaing dalam pengambilan air, hara, sinar matahari, dan ruang hidup. Keberadaan gulma pada areal ringan dapat menurunkan mutu produksi akibat terkontaminasi oleh bagian gulma, menganggu pertumbuhan tanaman, menjadi inang bagi hama, menganggu tata guna air, dan meningkatkan biaya pemeliharaan. Pada areal pasar pikul gulma dapat menganggu kelancaran transportasi TBS ke TPH dan upaya pemeliharaan lainnya. (Pahan, 2008).
Produksi minyak kelapa sawit Indonsia sudah mengalami peningkatan yang sangat mengesankan bagi seluruh dunia.  Jika pada tahun 1985 produksi meningkat mencapai 1,3 juta ton maka untuk tahun 2006, produksi di estimasi 14,7 juta ton CPO (Crude Palm Oil) seperti yang saya sebutkan menyampaikan presentasi pada acara ‘’NIOP National. Convertion ‘’ di Phionix, Arizona, Usa dan acara Globoil international 2006 di Dubai. Derom, (2006).