Tingginya peranan kelapa sawit
dalam perekonomian indonesia telah mendorong pemerintah dan pihak swasta
berlomba-lomba untuk berperan pengembangan kelapa sawit. Hal ini ditunjukan
dengan perkembangan luas areal perkebunan kelapa sawit di indonesia. (Data
departemen pertanian, 2008).
Menunjukan
terjadi peningkatan luas areal penanaman kelapa sawit selama 28 tahaun, yaitu
290.000 Ha pada tahun 1960 menjadi 6.611.000 Ha pada tahun 2008.
(Setyaemididjaja, 2006)
Kelapa
sawit merupakan komoditas perdagangan yang sangat menjanjikan karena beberapa
tahun yang akan datang selain digunakan untuk minyak goreng, mentega,sabun dan
kosmetika minyak sawit juga dapat dijadikan sebagai subtitusi bahan bakar
minyak. faktor yang menjadi bahan perhatian khusus dalam pengolahan kebun klapa
sawit adala faktor transportasi. Menjelaskan bahwa keterlambatan pengangkutan
TBS (Tandan Buah Segar) ke TPH (Tempat Pengumpulan Hasil) akan mengakibatkan
terjadinya restan dan mempengaruhi proses pengolahan, kapasitas olah, dan mutu
produk akir. Faktor trasportasi mengikuti jarak pengangkutan TBS ke TPH,
kondisi jalan, kondisi topografi lahan, serta jumlah dan kondisi alat angkut.
Kehadiran gulma di perkebunan kelapa sawit dapat menurunkan produksi akibat
bersaing dalam pengambilan air, hara, sinar matahari, dan ruang hidup.
Keberadaan gulma pada areal ringan dapat menurunkan mutu produksi akibat
terkontaminasi oleh bagian gulma, menganggu pertumbuhan tanaman, menjadi inang
bagi hama, menganggu tata guna air, dan meningkatkan biaya pemeliharaan. Pada
areal pasar pikul gulma dapat menganggu kelancaran transportasi TBS ke TPH dan
upaya pemeliharaan lainnya. (Pahan, 2008).
Produksi minyak kelapa sawit Indonsia sudah
mengalami peningkatan yang sangat mengesankan bagi seluruh dunia. Jika pada tahun 1985 produksi meningkat
mencapai 1,3 juta ton maka untuk tahun 2006, produksi di estimasi 14,7 juta ton
CPO (Crude Palm Oil) seperti yang
saya sebutkan menyampaikan presentasi pada acara ‘’NIOP National. Convertion ‘’
di Phionix, Arizona, Usa dan acara Globoil international 2006 di Dubai. Derom,
(2006).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar